A. Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa
banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.
Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas
kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Jenis-jenis Elastisitas
Permintaan
Ada lima jenis elastisitas permintaan :
1.
Permintaan tidak elastis
sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal.
Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan,
kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya
tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun
harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah
kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
2.
Permintaan tidak elastis :
elastisitas < 1.
Prosentase perubahan kuantitas
permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak
elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai
makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika
harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan
harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat
penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini
karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika
harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati
penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan
permintaan menjadi tidak elastis.
3.
Permintaan uniter elastis : elastisitas
= 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan =
prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak
dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai
pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada
produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4.
Permintaan elastis :
elastisitas > 1.
Prosentase perubahan kuantitas
permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang
mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain
sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang
penggantinya.
5.
Permintaan elastis sempurna :
elastisitas tak terhingga.
Dimana pada suatu harga
tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan
harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian,
kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak
elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu
barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di
tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan
demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama
pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P
yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk
membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan
merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga,
dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga
rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual
paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol.
Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi
yang sama.
Faktor Penentu Elastisitas
Permintaan
Ada empat faktor utama dalam menentukan
elastisitas permintaan :
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
3. Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Elastisitas dan Total
Penerimaan (penjual/produsen)
Elastisitas permintaan mempengaruhi total
penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Hubungan keduanya
adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0),
perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan
demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase
perubahan kuantitas yang diminta < dari prosentase perubahan harga. Oleh
karena itu, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan penjual/produsen,
vice versa.
3. Permintaan uniter elastis (= 1), prosentase
perubahan kuantitas = prosentase perubahan harga. Dengan demikian, tidak ada
pengaruh terhadap total penerimaan.
4. Permintaan elastis (> 1), prosentase
perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh
karenanya, kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen,
vice versa.
5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga),
kenaikan harga akan menyebabkan permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya,
kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan total penerimaan. Sementara
penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.
Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara
elastisitas dan total penerimaan ini dapat disimulasikan sendiri dengan
menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana
perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk
lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB = kenaikan harga produk B
Elastisitas silang berhubungan dengan
karakteristik kedua produk, yaitu :
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas
pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan
pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya adalah :
Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas
diminta / % perubahan pendapatan
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis
produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa
banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas
harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran :
1.
Penawaran tidak elastis
sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan
terlihat vertikal.
2.
Penawaran tidak
elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
3.
Penawaran uniter
elastis : elastisitas = 1. Perubahan
penawaran sama dengan perubahan harga.
4.
Penawaran elastis :
elastisitas > 1. Perubahan penawaran
lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
5.
Penawaran elastis
sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat
harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan
tidak ada limit kapasitas produksi.
Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang sangat penting dalam
menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen
merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas
produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari
hal-hal berikut terjadi :
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran
besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya
rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya
rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh,
sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang
membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas
penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka
waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya,
sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat
ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi
dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang
ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran
barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih
bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor
produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar